INDAHNYA MENJAGA LISAN
BISMILLAAHIIRRAHMAANIIRRAHIIM
“Hai orang-orang yang
beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar”. (Q.S.
Al-Ahzaab 33:70).
Berbicara
merupakan salah satu ciri dan kelebihan manusia yang paling penting
dibandingkan dengan makhluk Allah lainnya. Lisan (lidah) yang kita gunakan
untuk berbicara punya peran yang sangat luar biasa dalam hidup kita. Lisan
sangat penting dan sangat menentukan dalam kebahagiaan kita di dunia dan di
akhirat, karena lisan itu seperti pisau bermata dua, bisa mengantarkan kita ke
syorga atau membenamkan kita ke neraka. Tergantung mampu tidaknya kita
mengendalikannya. Kalau kita mampu mengendalikannya, maka kita akan selamat
baik di dunia maupun di akhirat. Sebaliknya kalau kita tidak mampu
mengendalikannya, alamat sengsaralah kita di dunia dan di akhirat. Bagaimana
cara mengendalikan lisan itu?
Kendalikan lisanmu
Al-Ghazali dalam kitabnya ihya ulumuddin,
memberikankiat bagaimana cara mengendalikan lisan, yaitu sebagai berikut:
1. Jauhi
perbincangan yang tidak penting atau sekedar obrolan percuma. Nabi SAW dalam
sabdanya mengatakan: “sebaik-baik keislaman seseorang ialah saat ia
meninggalkan perkara yang tidak perlu”. Termasuk dalam pengertian “tidak
perlu” berbicara yang tidak bermanfaat.
2. Jangan
membicarakan sesuatu dengan cara yang berlebihan, Allah SWT berfirman: “tidak
ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan
dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah atau berbuat ma’ruf atau
mengadakan perdamaian diantara manusia...”. (Q.S. An-Nisaa’ 4:114).
3. Jangan
sampai lisan terpancing dengan pembicaraan yang berkaitan dengan perkara yang
batil. Hal itu seperti difirmankan Allah SWT dalam surat Al-muddatsir (74) ayat
42-45, sewaktu mengisahkan pembicaraan antara ahli syorga dan penghuni neraka.
Ketika penghuni neraka ditanya, apa sebab mereka masuk neraka? Mereka menjawab:
“Dahulu kami tidak pernah shalat, tidak memberikan makan orang miskin dan kami
biasa mengobrol hal-hal yang batil dengan orang-orang yang tidak
membicarakannya”.
4. Jangan
berdebat berlebihan. Rasulullah SAW
dalam sebuah hadits pernah bersabda: “barang siapa yang meninggalkan
perdebatan, walau pun perdebatan itu benar, Tuhan akan berikan kepadanya tempat
paling tinggi di syurga”.
5. Jauhkan sedapat mungkin perkataan yang di
dalamnya mengandung unsur permusuhan, kedengkian, menyakitkan, serta
menjatuhkan harga diri orang lain.
6.
Bicaralah apa adanya dan sederhanalah dalam gaya bahasa, jangan over action
(berlebih-lebihan). Nabi SAW pernah memperingatkan tentang sejelek-jelek
umatnya, salah satunya, mereka yang memperoleh kenikmatan pada pagi hari lantas
banyak melebih-lebihkan pembicaraannya.
7.
Hindari ucapan- ucapan kotor, kasar, jorok, dan melaknat sesama muslim.
Kata-kata kotor adalah kata-kata yang apa bila diucapkan dengan tidak sopan,
yang sebaiknya tidak diucapkan. Carilah kata-kata dengan bahasa yang halus.
0 komentar:
Posting Komentar